Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Minggu (30/6) sore. Kapal tersebut mengangkut 65 penumpang dan awak kapal saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Berdasarkan keterangan dari pihak Basarnas, kapal mulai oleng sekitar pukul 15.00 WITA. Cuaca buruk dan gelombang tinggi diduga menjadi penyebab utama insiden ini. Kapten kapal sempat mengirimkan sinyal darurat sebelum kapal akhirnya tenggelam di tengah perjalanan. Beberapa penumpang melompat ke laut dengan mengenakan jaket pelampung, sementara lainnya menunggu evakuasi dari kapal yang lewat.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI AL, Polairud, dan nelayan sekitar segera melakukan evakuasi setelah menerima laporan. Hingga malam hari, tim berhasil menyelamatkan 61 orang dalam kondisi hidup. Sayangnya, 4 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara beberapa lainnya masih dalam pencarian hingga berita ini ditulis.
Kepala Basarnas menyatakan bahwa operasi pencarian masih berlangsung dan akan terus dilakukan selama 7 hari ke slot bet 200 depan sesuai prosedur. Ia juga mengimbau masyarakat dan operator kapal untuk lebih memperhatikan kondisi cuaca dan kapasitas kapal sebelum berlayar.
Kementerian Perhubungan akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab kecelakaan serta mengevaluasi sistem keselamatan pelayaran. Sementara itu, keluarga korban telah mendapat pendampingan dan bantuan dari pemerintah daerah setempat.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya standar keselamatan di perairan padat seperti Selat Bali.