5 Hal yang Harus Diwaspadai Saat Bahu Terasa Nyeri

mastor.net – Nyeri di bahu bisa datang kapan aja, entah habis olahraga, kerja terlalu lama di depan laptop, atau bahkan tanpa sebab yang jelas. Kadang cuma terasa seperti pegal ringan, tapi bisa juga jadi sinyal awal gangguan serius pada otot atau sendi bahu. Sayangnya, banyak orang suka mengabaikan rasa nyeri ini karena dianggap sepele.

Padahal, kalau dibiarkan terus-menerus, bisa bikin aktivitas harian terganggu, bahkan sampai mengganggu tidur. Jadi, penting banget untuk tahu kapan bahu nyeri itu masih aman dan kapan harus segera ditangani. Berikut ini lima hal yang wajib diwaspadai saat bahu mulai terasa nyeri.

1. Nyeri yang Menjalar ke Lengan atau Dada

Kalau kamu ngerasa nyeri di bahu tapi sensasinya menjalar ke lengan, dada, atau bahkan sampai ke punggung, jangan anggap remeh. Ini bisa jadi gejala gangguan saraf atau bahkan masalah jantung. Apalagi kalau nyerinya disertai sesak napas, keringat dingin, atau mual.

Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab pastinya. Mencegah lebih baik daripada menunggu kondisi makin parah.

2. Tidak Bisa Mengangkat Tangan Sepenuhnya

Kalau tiba-tiba kamu nggak bisa mengangkat tangan setinggi biasanya, atau terasa nyeri saat mengangkat barang ringan, itu bisa jadi tanda ada masalah pada otot rotator cuff. Bagian ini penting banget buat gerakan bahu yang fleksibel.

Kondisi seperti robekan kecil di otot atau tendon bisa bikin pergerakan terganggu. Jangan dipaksain latihan kalau bahunya malah makin sakit. Sebaiknya istirahat dan konsultasi ke fisioterapis.

3. Ada Bengkak atau Memar yang Tidak Wajar

Bahu yang nyeri dan disertai bengkak, memar, atau kemerahan bisa jadi pertanda peradangan atau cedera serius. Misalnya dislokasi, tendonitis, atau bursitis. Gejala ini biasanya muncul setelah gerakan mendadak, benturan, atau penggunaan berlebihan.

Kalau terlihat bengkak besar atau memar muncul tiba-tiba, sebaiknya kompres es dan hindari gerakan berat dulu. Tapi kalau setelah 2–3 hari nggak ada perubahan, mending periksa ke dokter.

4. Rasa Nyeri yang Tak Kunjung Hilang Meski Sudah Istirahat

Nyeri bahu yang bertahan lebih dari satu minggu, meskipun sudah diistirahatkan dan dikompres, bisa jadi pertanda ada sesuatu yang lebih serius. Ini termasuk masalah sendi, jaringan lunak, atau bahkan gangguan autoimun.

Jangan anggap itu cuma “masuk angin” atau pegal biasa. Rasa nyeri yang terus-menerus adalah alarm tubuh yang perlu diperhatikan lebih serius.

5. Bahu Terasa Kaku Seperti Terkunci

Kalau kamu ngerasa bahu kayak “nggak bisa digerakin” atau jadi super kaku pas bangun tidur, bisa jadi kamu mengalami frozen shoulder (bahu beku). Ini kondisi yang cukup umum, apalagi kalau kamu jarang gerak atau baru sembuh dari cedera.

Biasanya muncul perlahan dan makin parah kalau nggak ditangani. Latihan ringan dan terapi fisik bisa bantu banget, tapi sebaiknya jangan tunggu terlalu lama untuk mulai tindakan pencegahan.

Tips Sederhana untuk Mencegah Bahu Makin Parah

  • Lakukan stretching setiap hari. Biar otot bahu tetap lentur dan nggak gampang kaku.

  • Jangan bawa tas terlalu berat. Apalagi kalau selalu di satu sisi bahu.

  • Perhatikan postur tubuh saat duduk. Duduk lama dengan posisi bungkuk bikin tekanan di bahu makin besar.

  • Gunakan kompres dingin atau hangat sesuai kebutuhan. Kompres es untuk peradangan, kompres hangat untuk kaku.

  • Kalau ragu, segera cek ke profesional. Jangan tunggu sampai nyerinya bikin kamu nggak bisa tidur.

Kesimpulan

Bahu nyeri itu bukan hal sepele, apalagi kalau disertai gejala lain yang bikin aktivitas terganggu. Lewat artikel ini, mastor.net pengin ngingetin bahwa kenali sinyal tubuh sejak awal itu penting banget. Nggak semua nyeri butuh penanganan serius, tapi kalau kamu udah tahu tanda-tandanya, kamu bisa ambil keputusan lebih cepat dan tepat.

Jadi, mulai sekarang jangan cuekin bahu yang nyeri. Lebih baik waspada daripada menyesal di kemudian hari. Semoga artikel ini bisa bantu kamu lebih aware soal kondisi tubuh, ya!

By admin