Jepang adalah negara yang kaya akan tradisi dan budaya, dan festival-festival tradisional menjadi salah satu cara terbaik untuk merasakan keindahan warisan budaya negara ini. Setiap festival di slot Jepang memiliki makna yang mendalam, seringkali berkaitan dengan musim, agama, atau sejarah. Berikut adalah 10 festival tradisional di Jepang yang sangat menarik untuk dilihat:
1. Gion Matsuri (Kyoto)
Gion Matsuri adalah salah satu festival terbesar dan paling terkenal di Jepang, yang diadakan setiap bulan Juli di Kyoto. Festival ini memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-9 dan awalnya diselenggarakan untuk meredakan wabah penyakit yang melanda kota tersebut. Puncak dari festival ini adalah pawai besar yang berlangsung selama dua minggu, di mana ratusan yama dan hoko, yaitu kendaraan hias besar yang dihiasi dengan berbagai ornamen indah, diarak keliling kota. Pawai ini menjadi ajang untuk menampilkan keindahan kerajinan tangan Jepang, serta musik dan tarian tradisional yang memeriahkan suasana. Selain pawai, festival ini juga mencakup berbagai upacara keagamaan di Kuil Yasaka, yang menjadi pusat acara, serta bazar dan pertunjukan lainnya. Gion Matsuri bukan hanya sebuah perayaan budaya yang spektakuler, tetapi juga merupakan lambang kekuatan spiritual dan komunitas kota Kyoto.
2. Awa Odori (Tokushima)
Awa Odori adalah festival tari rakyat yang sangat terkenal di Tokushima, di pulau Shikoku, yang diadakan setiap Agustus. Festival ini merupakan salah satu festival tari terbesar di Jepang, yang berasal dari abad ke-16. Selama festival ini, ribuan orang berkumpul untuk menari Awa Odori, dengan langkah-langkah yang sederhana namun penuh semangat. Penari mengenakan pakaian tradisional berwarna cerah, dan suasana kota menjadi hidup dengan musik khas yang dimainkan menggunakan alat musik tradisional Jepang seperti shamisen dan taiko (drum besar). Awa Odori memberikan pengalaman yang sangat energetik dan menyenangkan, di mana siapa pun, baik pengunjung maupun penduduk lokal, dapat ikut menari dan merasakan kegembiraan festival ini.
3. Tanabata Matsuri (Sendai)

Tanabata Matsuri, yang diadakan di Sendai pada awal Juli, adalah festival yang merayakan kisah cinta antara dua bintang, Orihime dan Hikoboshi. Festival ini berdasarkan legenda Tanabata, yang menceritakan tentang dua kekasih yang terpisah oleh Sungai Milky Way dan hanya dapat bertemu sekali setahun pada malam ke-7 bulan ke-7. Di Sendai, Tanabata Matsuri dikenal dengan hiasan kertas berwarna-warni yang digantung di sepanjang jalan. Setiap hiasan kertas tersebut memiliki harapan atau permintaan yang ditulis oleh pengunjung, dan pemandangan jalan yang dipenuhi oleh hiasan-hiasan tersebut menciptakan atmosfer yang penuh harapan dan impian.
4. Sapporo Snow Festival (Sapporo)
Sapporo Snow Festival adalah festival salju yang terkenal di seluruh dunia, yang diadakan setiap Februari di Sapporo, Hokkaido. Festival ini menyajikan berbagai patung salju dan es yang spektakuler, termasuk patung-patung raksasa yang menggambarkan karakter terkenal, tokoh mitologi, dan pemandangan alam. Pengunjung dapat menikmati keindahan karya seni salju ini di berbagai lokasi, termasuk Taman Odori, Susukino, dan Tsudome. Selain itu, festival ini juga menawarkan berbagai kegiatan musim dingin, seperti seluncur es dan permainan salju, yang menjadikannya tujuan wisata musim dingin yang sangat populer.
5. Kanda Matsuri (Tokyo)
Kanda Matsuri adalah salah satu festival Shinto terbesar yang diadakan di Tokyo pada bulan Mei. Festival ini berfokus pada penghormatan kepada dewa pelindung Kanda Myojin Shrine. Puncak dari festival ini adalah pawai mikoshi, yaitu kuil portabel yang diarak keliling distrik Kanda dan kawasan sekitar Tokyo. Pawai ini melibatkan ribuan peserta yang membawa mikoshi dengan penuh semangat sambil mengiringi dengan sorakan dan musik tradisional. Selain pawai, festival ini juga menghadirkan pertunjukan seni, pasar malam, dan berbagai acara budaya lainnya. Kanda Matsuri menjadi ajang untuk merayakan semangat persatuan dan kebersamaan masyarakat Tokyo.
6. Nebuta Matsuri (Aomori)
Nebuta Matsuri adalah festival yang diadakan di Aomori pada bulan Agustus, dan dikenal dengan parade lampion besar yang berbentuk karakter mitologi, dewa, atau pahlawan legendaris. Lampion-lampion besar ini terbuat dari kertas berwarna-warni dan diterangi oleh lampu, menciptakan pemandangan yang luar biasa indah saat malam tiba. Selama festival, para peserta mengenakan pakaian tradisional dan mengarak lampion-lampion tersebut sambil menari dan menyanyi. Festival ini memberikan pengalaman visual yang luar biasa serta kesempatan untuk merasakan semangat masyarakat Aomori.
7. Obon (Seluruh Jepang)
Obon adalah festival yang diadakan di seluruh Jepang untuk menghormati roh leluhur yang kembali ke dunia manusia selama periode tersebut. Festival ini biasanya diadakan pada bulan Agustus, dan menjadi waktu bagi keluarga untuk berkumpul dan mendoakan arwah para leluhur. Salah satu tradisi utama Obon adalah tarian Bon Odori, yang dilakukan di berbagai daerah. Tarian ini melibatkan gerakan yang sederhana dan melingkar, dan diiringi dengan musik tradisional yang khas. Obon juga terkenal dengan acara lentera terbang, di mana lentera kertas dihiasi dengan pesan untuk leluhur dan dilepaskan ke udara atau sungai.
8. Yuki Matsuri (Yokote, Akita)
Yuki Matsuri diadakan di kota Yokote, Prefektur Akita, pada bulan Februari. Festival ini terkenal dengan patung-patung salju mini dan rumah salju yang dibangun di sepanjang jalan-jalan kota. Meskipun lebih kecil dibandingkan dengan Sapporo Snow Festival, Yuki Matsuri menawarkan suasana yang lebih intim dan tradisional. Selama festival, pengunjung dapat melihat anak-anak membangun rumah salju kecil dan berpartisipasi dalam permainan salju lainnya. Festival ini adalah cara yang sempurna untuk merasakan pesona musim dingin Jepang yang autentik.
9. Kiyomizu-dera Jinja (Kyoto)
Festival di Kiyomizu-dera, yang diadakan untuk merayakan ulang tahun kuil Buddha terkenal ini, adalah perpaduan antara spiritualitas dan budaya. Kiyomizu-dera adalah salah satu kuil terbesar di Kyoto, dan selama festival, pengunjung dapat menyaksikan berbagai acara keagamaan, termasuk upacara pemujaan Buddha dan persembahan bunga. Selain itu, festival ini juga mencakup pertunjukan seni tradisional, bazar, dan pameran kerajinan tangan yang menggambarkan kebudayaan lokal. Kiyomizu-dera Jinja adalah tempat yang ideal untuk merasakan keindahan budaya dan spiritualitas Jepang.
10. Tōrō Nagashi (Hiroshima)
Tōrō Nagashi adalah festival yang diadakan di Hiroshima pada bulan Agustus untuk mengenang korban bom atom yang dijatuhkan pada tahun 1945. Festival ini melibatkan pelepasan ribuan lentera kertas yang diterangi dengan lilin ke Sungai Motoyasu, yang mengalir melalui pusat kota Hiroshima. Lentera-lentera tersebut simbolik, mewakili jiwa-jiwa yang telah meninggal dalam tragedi tersebut. Pada malam festival, pemandangan sungai yang diterangi lentera-lentera ini sangat indah dan penuh makna, memberikan rasa damai dan penghormatan terhadap sejarah kelam kota tersebut.
Kesimpulan
Festival-festival tradisional di Jepang bukan hanya acara meriah, tetapi juga sarana untuk melestarikan warisan budaya dan spiritualitas yang mendalam. Dari pawai besar hingga tarian rakyat yang menyenangkan, setiap festival memiliki nuansa dan keunikannya sendiri. Jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Jepang, menyaksikan salah satu festival ini akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan lebih mendalam dalam memahami budaya Jepang yang kaya.